Sabtu, 20 Desember 2008

BAGAIMANA MENJADI KAYA DI SAAT RESESI

Saya senang mengobrol dengan Bibi Eunice.

Ia adalah seorang wanita Cebu yang bertubuh kecil, 4 kaki 11 inchi,cantik yang tinggal di California. Ia suka tertawa, bercerita, dan selalu mentraktir saya makan siang ala India yang pedas setiap kali kami bertemu. Sekalipun ia tidak suka makanan India! Tapi ia tahu saya suka, karena itu ke sanalah ia mengajak saya.

Ia juga seorang wanita yang sukses. Bibi Eunice bekerja sebagai penjual rumah. Dalam lingkungannya, orang-orang memanggilnya produser“Jutaan Dollar”.

Tapi lebih dari semua ini, saya senang berbicara dengan Bibi Eunice karena energi positifnya yang luar biasa. Ia menularkannya pada saya dan saya merasa senang sekali.

Namun awal tahun ini, Resesi Amerika menghantam dunia seperti sebuah meteor jatuh. Maka ketika saya mengunjunginya September lalu, saya merasa takut sekali. Saya tahu ada sejuta proses penyitaan di seluruh Amerika, dan sejuta lebih rumah yang akan segera disita. Orang-orang sedang kehilangan rumah mereka. Siapa yang berpikir ingin membeli rumah sekarang?

Ketika saya berkeliling ke West dan East Coast, ketakutan saya terbukti benar. Saya bertemu dengan sejumlah agen Real Estate.Kebanyakan dari mereka mengatakan pada saya, “Saya belum menjual apapun selama berbulan-bulan.” Beberapa dari mereka mencari pekerjaan baru untuk bertahan hidup.

Maka ketika saya bertemu dengan Bibi Eunice, saya sangat berhati-hati dalam bertanya tentang bisnisnya. Namun setelah obrolan singkat kami,tentang keluarga dan hal-hal lain, akhirnya saya bertanya, “Bagaimana dengan bisnis, Bibi?”Jawabannya menyentak saya. Ia berkata, “Bo, saya menjual lebih banyak rumah sekarang daripada sebelumnya!”Saya tercengang. Saya tidak percaya apa yang saya dengar.

Ia melanjutkan, “Sebenarnya, kami sedang melebarkan sayap. Saya sekarang punya 20 agen yang bekerja di bawah saya. Ada bisnis besar di luar sana.”Saya sulit berkedip. Apakah ia berasal dari planet lain? Saya sangat ingin bertanya, “Bibi Eunice, apakah Anda tidak membaca koran? Apakah Anda tidak tahu ada resesi di luar sana? Seharusnya Anda tidak menjual rumah. Seharusnya Anda seperti orang lain, menderita dan depresi, menangis di rumah mereka sambil menonton opera sabun!”Tapi Bibi Eunice tidak seperti orang lain.

IA TIDAK MEMBACA SURAT KABAR!
Saya baru tahu kalau ia bahkan tidak membaca koran. “Mengapa harus?”katanya, “Surat kabar berisi semua berita negatif.” Ia mengatakan lebih baik ia berada di jalan, menjual rumah kepada orang-orang luar biasa yang membutuhkan rumah luar biasa.

Hari itu, saya bertemu dengan satu bukti hidup bahwa sukses adalah masalah sikap.

Bibi Eunice adalah buktinya, dengan tinggi 4 kaki dan 11 inchi,berdiri di hadapan saya.

Ia tidak peduli sekalipun ada resesi di dunia.Karena di dalam dunia Eunice, tidak ada hal seperti itu. Iamenyatakan: “Saya tidak akan bergabung dengan resesi.”

Oh, saya akan singgung dua hal lain yang luar biasa tentang dirinya:Ia mencintai sesama. Dan ia mencintai Tuhan.“Sukses adalah soal relasi,” katanya pada saya. “Orang-orang yang membeli rumah pada saya beberapa tahun lalu membeli lagi, atau mereka mereferensikan saya pada orang lain yang butuh rumah baru. Kami semua berteman.” Saya menyadari bahwa lebih dari seorang ahli Real Estate,Bibi Eunice adalah seorang People Expert.

Pada akhirnya, ia juga seorang Kristen yang taat. Bersama suami dan tiga anaknya yang sudah dewasa dan cantik, mereka melayani Tuhan dengan cara yang beragam.

JANGAN BERGABUNG DENGAN RESESI!
Apakah Anda ingin berhasil meski apapun yang terjadi di sekeliling Anda?Anda tidak perlu bergabung dengan resesi.

Bibi Eunice mengingatkan saya bahwa keberhasilan itu bukan soal keadaan external, tapi soal tiga komponen penting:
(1) suatu cara pikir yang kuat,
(2) kebijakan yang praktis, dan
(3) inner character.

Kembangkan tiga hal ini, dan Anda akan sukses tak peduli apapun yang terjadi di sekeliling Anda.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

BAGAIMANA ANDA INGIN MENINGGAL?

Kali ini akan singkat saja.

Saya lupa memberitahu Anda secara pastinya – dan sangat menginspirasi– cara Bibi Neneng meninggal.

Kematiannya begitu indah dan dramatis seperti hidupnya. Beginilah ceritanya.
Senin pagi sebelum ia meninggal, ia memimpin pujian di Anawim, rumah kami bagi kaum lansia terlantar.

Dan lagu terakhir yang ia nyanyikan adalah lagu ciptaan saya, berjudul Draw Me. Berikut adalah liriknya(membacanya menyejukkan hati saya !).

Draw me now closer to thy throne,
Take me near to receive thy mercy,
Draw me deep into thy presence,
Oh lift my soul higher and higher…

Reff:
Higher, draw my soul higher,
To thy throne where I will rest…

Setelah pujian, ia seharusnya beristirahat – karena Senin adalah hari liburnya.Tapi wanita tua berusia 83 tahun ini bersikeras untuk memberikan pengarahan pada para pemerhati baru. (Pemerhati adalah istilah bagimereka yang melayani dengan memberikan perhatian khusus bagi orang lain.)

Di akhir pengarahannya, ia menutup matanya, kepalanya “terjatuh” kesamping. Dan begitulah. Para staf Anawim melarikannya ke rumah sakit, namun ketika di mobil pun, mereka sudah tidak lagi menemukan denyut nadinya.Bibi Neneng sering mengatakan pada saya, “Saudara Bo, saya ingin meninggal dalam keadaan aktif melayani Tuhan.”

Dan Tuhan mengabulkan permintaannya. Persis.

Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tapi itulah cara yang saya inginkan untuk meninggal.

Damai. Cepat. Tidak sakit.

Dan dengan masih mengenakan sepatu saya– melayani Tuhan!

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

SURGA MENYAJIKAN SUP AYAM

Pagi ini, Bibi Neneng meninggal.

Sahabat saya yang terkasih ini berusia 83 tahun.

Siapakah dia? Ia adalah kasih Tuhan bagi saya. Sungguh.

Saya akan ceritakan pada Anda kisahnya yang luar biasa.

Ia adalah seorang wanita yang pendek, agak gemuk, berambut abu-abu,tidak pernah menikah dengan tawa yang lepas dan memiliki sebuah hati sebesar kapal.

Selama bertahun-tahun, ia adalah seorang wanita karir yang sangat sukses yang memiliki sebuah kantin raksasa di sebuah rumah sakit.

Selama hidupnya, ia memasak dan memberi makan orang-orang. Jika ia memberi makan seorang manusia dan manusia itu berkata, “Enak!”, ia serasa di surga.Pertama kali saya bertemu Bibi Neneng Tahun 1980, ketika ia bergabung dalam persekutuan doa kami yang sangat kecil, Light of Jesus.

Setelah beberapa minggu, saya perhatikan betapa orang-orang mengasihinya.Sebagai pimpinan mereka, orang-orang menyapa saya dengan hormat.Namun ketika Bibi Neneng datang ke persekutuan doa, setiap orang berdiri dan memujanya. Karena setiap minggu, tanpa terkecuali, ia membawa sepanci besar sup ayam bagi semua orang.Ini adalah sebuah rahasia yang ingin saya bagikan pada Anda…

IA ADALAH IBU KEDUA SAYA
Suatu hari, ketika saya baru berumur 18 tahun, Bibi Neneng menarik saya ke samping dan memberikan sebuah amplop putih yang tebal ke dalam genggaman saya. “Saudara Bo,” katanya, “Saya tahu kamu sedang berdoa meminta sebuah mobil. Daripada hanya berdoa, saya memberimu uang untuk membeli mobil bekas.”Saya merasa tidak percaya. Uang tunai sejumlah lima puluh ribu Peso.I tu adalah jumlah terbesar yang pernah saya pegang dalam genggaman saya.

Pada Tahun 1984, lima puluh ribu Peso adalah jumlah yang sangat besar.Tapi saya tidak bisa begitu saja membeli mobil bagi diri sayasendiri. Karena itu beberapa bulan kemudian, saya memberitahunya,“Bibi Neneng, saya telah mendonasikan uangmu kepada komunitas. Kita lebih membutuhkan sebuah mobil van daripada saya butuh sebuah mobil pribadi.” Ia mengerti. “Itu terserah kamu, Bo.”Ia seperti ibu kedua bagi saya.

Setiap kali ia melihat saya, ia akan memberi saya makanan, cerita, dan tawa.Dan ketika komunitas butuh uang, ia adalah orang pertama yang saya hubungi. “Bibi Neneng, saya ingin membeli sebidang kecil properti untuk kantor komunitas kita. Bisakah engkau membantu saya?” Ia bahkan tidak meminta saya untuk menjelaskan. Dia mengambil buku ceknya dan menulis sebuah cek senilai seratus ribu Peso. (Sekarang,nilai itu sama dengan lima ratus ribu Peso.)

Gedung kantor kami sekarang berdiri di atas properti yang sama itu.Dan ketika saya kehabisan uang untuk membayar gaji para staf full-time kami, saya akan menelponnya. Ketika saya menyapanya, “Hai BibiNeneng,” ia bahkan tidak memberi saya kesempatan untuk bicara. Ia hanya berkata, “Saya punya sebuah cek untukmu. Datang ke sini.”Namun sesuatu terjadi ketika ia berusia 70 tahun…

IA MENINGGALKAN SEGALANYA UNTUK CINTA
Ia mengalami serangan jantung besar.

Begitu besarnya, ia meninggal – selama satu menit.

Syukurlah, para dokter berhasil menghidupkannya kembali.

Saya mengunjunginya di rumah sakit dan saya terkejut dengan permintaannya. Meskipun ia masih berbaring di ranjang, wanita berusia70 tahun ini berkata, “Saudara Bo, saya ingin melayani Tuhan.”Saya katakan, “Bibi Neneng, engkau sudah melayani Tuhan.”“Tidak,” katanya, “Saya ingin melayani di Anawim. Sekarang ini adalah hidup saya yang kedua. Tolong beri saya kesempatan untuk hidup dengan orang-orang miskin dan memasak bagi mereka setiap hari.”

Anawim merupakan sebuah pelayanan bagi yang termiskin dari yang miskin yang saya mulai setahun sebelumnya. Kami menampung para lansia(lanjut usia) yang terlantar di sebuah area seluas 5 hektar di Montalban.

Bibi Neneng meninggalkan semuanya – rumah besarnya, kamar ber-AC-nya,dan mobil mewah terbarunya. Dan ia juga meninggalkan bisnisnya.Ia tinggal di Anawim dan mengambil alih dapur.Bibi Neneng pindah ke salah satu rumah yang ditinggali para wanita tua miskin yang kami temukan di jalan-jalan. Di rumah itu, ia akan berbagi toilet yang sama dengan orang-orang jalanan ini.I

tu bukan hidup yang gampang. Selama tahun-tahun awal di Anawim, kami bahkan tidak punya listrikd atau air leding.Tapi setiap hari, dengan kasih yang besar, ia akan memasak sarapan,makan siang, dan makan malam bagi ratusan penghuni Anawim kami. Dan memang, kami memanggilnya Ibu Anawim.

Seringkali, ia merogoh uang dari dompetnya sendiri dan memberinya pada pelayanan. Hingga suatu hari, ia berkata pada saya dengan tertawa,“Saudara Bo, saya tidak punya uang lagi. Semua sudah habis.”Ia memberi segalanya. Kekuatannya. Waktunya. Uangnya. Hidupnya.

WANITA PALING BAHAGIA YANG PERNAH SAYA JUMPAI
Seringkali, kami mengobrol setelah makan siang. Ia senang mengatakanpada saya, “Saudara Bo, saya bisa meninggal sekarang juga. Sayabegitu bahagia. Apa lagi yang bisa saya minta?” Setiap kali ia mengatakan kalimat ini, ia akan menangis dengan airmata sukacita.

Percaya deh. Ia adalah salah satu orang yang paling bahagia yang pernah saya jumpai dalam hidup saya.Hari ini, setelah tiga belas tahun melayani yang termiskin dari yangmiskin, ia kembali mengalami serangan jantung.

Kali ini, Tuhan tidakmelepaskannya.

Surga sedang berpesta sekarang.Tidak heran.Tuhan dan para malaikatNya pasti juga suka sup ayam.

Anda ingin bahagia?

Layani Tuhan seperti Bibi Neneng.Itu merupakan hal terbesar di planet bumi.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

Jumat, 12 Desember 2008

GUSAR

Saya gusar. (Hanya sedikit.)

Biar bagaimanapun, saya juga manusia.

Jika Anda tidak ingin membaca salah satu tulisan saya yang membuat jengkel, berhentilah membaca. Saya akan menulis dengan lebih inspiratif minggu depan.

Seseorang bertanya pada saya mengapa kami mengenakan biaya 500 Peso untuk dua hari Konferensi Kerygma di ULTRA, dari 29 hingga 30 November2009. pertanyaannya pada saya adalah, “Bukankah Firman Tuhan gratis? Konferensi Kerygma seharusnya gratis!”Ini yang saya tulis padanya: “Firman Tuhan adalah gratis. Mutlak.

Namun menyewa sebuah stadion besar seperti ULTRA, tidak gratis.Ditambah dengan sound system yang memadai, semua lampu, proyektor LCD,panggung, dll…, tidak gratis. Total biaya untuk menyelenggarakan acara 2 hari ini adalah 2 juta Peso lebih.”Saya bersikap dengan penuh hormat.

Tapi pikiran saya sangat gusar.Saya ingin mengatakan, “Jika Anda memberi saya 2 juta Peso, saya akan membuat acara itu gratis. Saya kan tidak mungkin mendatangi ULTRA dan berkata, “Hai teman-teman. Dapatkah saya meminjam stadion kalian selama dua hari penuh? Kalian yang bayar gaji 70 staf pengelola gedung yang kalian pekerjakan. Kalian yang bayar pemakaian listrik yang akan sangat besar selama dua hari itu. Dan saya janji – saya akan berdoa untuk kalian dan mengenang kalian dalam mimpi-mimpi saya.”Saya tidak pernah mengungkapkan kata-kata itu. Dan tidak akan pernah.

Saya hanya berbagi pada Anda tentang pikiran jahat dalam benak saya ketika saya merasa jengkel.

SITUASI BERBEDA, TAPI PERTANYAAN YANG SAMA
Ini mengingatkan saya akan Seminar yang saya bawakan di Singapur Sabtu lalu. (Yang sangat sukses. Terima kasih sekali bagi teman-temanLight of Jesus di sana!)

Beberapa minggu sebelumnya, sahabat baik saya Jimmy menjual tiket untuk Seminar saya. Ketika sedang berkeliling, seorang pria bertanya padanya, “Mengapa Bo menarik biaya 20 Dollar Singapur untuk seminar ini?” Lagi-lagi, pertanyaan di balik itu adalah, “Bukankah semestinya ini gratis?”Kalau saya berada di sana ketika itu, saya pasti tergoda untukmenjawab, “Karena Tuhan tidak menjadikan saya seekor burung, saya tidak bisa terbang ke Singapur dengan gratis.

Seperti orang lain juga, saya harus naik pesawat dan membayar tiketnya. Selain itu, kami juga harus membayar 700 Dollar Singapur untuk menyewa ruanganSeminar. Kecuali tentu saja, jika Anda bersedia membayar semua itu –kami akan dengan sangat senang hati memberi seminar gratis.”Nah. Saya tidak akan pernah mengatakan ini pada siapapun.

Karena saya mencoba untuk mengerti mereka. Orang-orang tidak tahu besarnya biaya untuk menyelenggarakan suatu acara. Dan saya kira mereka ingin gratis agar lebih banyak orang bisa datang dan diberkati. Mereka bertanya dengan maksud yang baik.Coba lihat? Pikiran saya menjadi lebih baik karena saya menyampaikannya pada Anda!

OKSIGEN GRATIS. MAKANAN TIDAK
Beberapa orang berpikir bahwa karena ini adalah acara rohani, jadi seharusnya gratis.Ya, acaranya memang bersifat rohani, tapi tetap saja diadakannya diplanet Bumi.Maafkan saya atas kegusaran saya. Saya merasa seperti orang bodoh menulis ini.

Saya akan menulis sesuatu yang lebih inspiratif minggu depan. Janji!Haha!S

aya mengasihi kalian, teman-teman. Terima kasih sudah bersabar terhadap saya.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

APAKAH ANDA MEMPUNYAI BEKAS LUKA?

Kebanyakan dari Anda tahu saya adalah seorang yang sembuh dari keterikatan pornografi.

Saya mengalami keterikatan selama bertahun-tahun – dan itu hampir menghancurkan saya.

Hari ini, Tuhan telah menyembuhkan saya dan terus menyembuhkan saya.

Jika Anda tidak tahu bagian hidup saya yang ini, bacalah dua buku saya, Your Past Does Not Define Your Future, dan 7 Secrets To Real Freedom.

Melebihi tulisan atau kotbah saya, saya rasa salah satu hal terbaik yang pernah saya lakukan bagi orang lain adalah membagikan bekas luka saya pada mereka. Hal tersebut memberi harapan bagi orang lain bahwa mereka pun bisa sembuh dan mengubah hidup mereka.

Hal itu seperti sayur-sayuran yang saya makan. (Bersabarlah dengan analogi saya.)

Teman saya mengatakan bahwa saya seperti seekor kambing. Karena setiap hari, ia melihat saya mengunyah salad mentah.Lebih spesifiknya, sayuran “organik” hijau mentah.Ini mungkin yang Anda tidak tahu tentang organik: Tampilan mereka tidak sempurna. Mereka berbercak. Cacat. Bernoda.Mengapa?Karena mereka tidak punya insektisida yang melindungi mereka dari serangga.

Beberapa orang yang tidak tahu hal ini akan memilih sayuran yang“sempurna”. Yang tidak bercacat. Tidak cedera. Tidak ada bekas luka.Sayang. Karena kesempurnaan mereka adalah palsu. Mereka tidak punya bekas luka karena mereka menutupinya dengan segerobak bahan kimia.

Beberapa dari mereka bahkan mungkin beracun. Mereka menghalau musuh,tapi mereka juga membuat sayuran menjadi sangat tidak sehat.Tahukah Anda?Saya telah bertemu orang-orang yang kelihatannya tidak punya cacat.Tidak ada bekas luka pada penampilannya.Paling tidak, mereka berusaha tampil seakan mereka tidak punya bekas luka.Tapi ini tidak benar.

Bekas luka mereka yang sebenarnya adalah kepura-puraan mereka seolah tidak punya bekas luka.Ini membuat mereka menjadi non organik. Ini membuat mereka menjadi plastik.Teman yang terkasih, berilah pengharapan.Bagikan bekas luka Anda pada orang lain.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

Kamis, 04 Desember 2008

PERINGATAN: INI AKAN MEMBUAT ANDA LAPAR

Saya banyak makan dan tidak terlihat hasilnya.

“Tuhan sangat tidak adil!” kata isteri saya, karena tidak perduli seberapa banyak saya makan, lingkar pinggang saya tetap 31 inchi.(Sebenarnya, dua puluh tahun lalu 32 inchi.)

Dan ya, saya sangat suka pizza keju. Dengan saus pedas. Dan spaghetti sederhana dengan minyak zaitun, bawang putih yang banyak, dan minyak cabe.Dan es krim.Dan selai kacang.

Yap, saya sangat menyukai makanan.Tapi lebih dari makanan, sebenarnya orang-orang luar biasa yang makan bersama kitalah yang membuat makanan menjadi fantastis.

Karena itu ijinkan saya memberi Anda sebuah ide tentang makanan saya yang sangat luar biasa, orang-orang yang biasa makan bersama saya – dan ya, apa yang saya makan setiap minggu!

(Perhatian: Omong-omong, santapan juga penting bagi Yesus. Sebenarnya, Ia membangun Kerajaan di atas santapan! Ia bahkan membuat sebuah santapan – Ekaristi – sebagai pusat iman kita. Dan bagian dari pelayananNya adalah dengan bersantap dengan para pemungut cukai,peminum, dan pelacur yang “membuat heboh”. Makan bersama membangun relasiNya.)

KOMUNITAS ROHANI SAYA KUAT BERKAT SINIGANG

Setiap minggu yang lain, saya bertemu dengan para sahabat saya yang luar biasa yang kebetulan adalah para Pemimpin pelopor Komunitas Light of Jesus. Mereka adalah Carl, Gil, Hermie, Pio, Roy, dan Tim. Dan isteri mereka yang bahagia. Saya telah melayani Tuhan dengan kelompokyang menyenangkan ini selama lebih dari dua puluh tahun hingga sekarang. Dengan beberapa dari mereka – lebih dari 27 tahun!

Tapi saya rasa alasan yang membuat mereka tetap bersama hingga selama ini karena kami lebih dulu berteman sebelum kami menjadi rekan kerjadi dalam Tuhan. (Jika hal ini terbalik, Anda akan lihat perpecahan dalam organisasi dalam waktu singkat. Karena di antara rekan kerja,timbunan tanah menjadi gunung. Tapi di antara teman, gunung menjadi timbunan tanah.) Dan percayalah, Sinigang na Salmon (sayur asem Salmon) dan Pinakbet (daging dan sayuran rebus dengan terasi) membuat keajaiban dalam memperkokoh persahabatan itu.

PENGKOTBAH AWAM KATOLIK YANG MENGINSPIRASI MENJADI DEKAT KARENA PIZZA

Setiap minggu yang lain, saya juga makan malam bersama kelompok sahabat lain yang juga luar biasa – para pengkotbah Kerygma. Mike,Arun, Alvin, Obet, Jon, Adrian, Ariel, George, dan Rissa. Ya Tuhan,kami bahkan berasal dari komunitas yang berbeda! Tapi kami bersahabat dengan gembira. Meskipun kami bergiliran memberi kotbah dalam pertemuan kecil kami, kotbahnya tetap pendek. Maksimal lima belas menit. Karena dua jam didedikasikan untuk tertawa bersama dan melahap pizza ukuran super dan es krim coklat.

Enak sekali.

Oh, maksud saya relasi kami.

Tapi pizza dan es krimnya juga lezat.

KELOMPOK MILYUNER SAYA DAN SUSHI

Setiap minggu yang lain, saya makan siang bersama pembimbing bisnis dan finansial saya.

Semua mereka lebih kaya dari saya. Jika mereka ini pesawat jet, saya hanyalah sebuah papan seluncur. Satu dari mereka adalah miliarder.Yang lain dalam proses menjadi miliarder. (Saya pernah membaca bahwa penghasilan Anda akan merupakan rata-rata dari penghasilan lima orang yang paling sering bersama Anda. Haha. Tak heran penghasilan saya bertambah!)

Di samping sushi dan sashimi, saya melahap kebijakan mereka. Danpersahabatan yang terjalin sangat fenomenal. Melalui mereka, saya telah memperbaiki pandangan saya yang salah terhadap orang-orang kaya:Orang kaya dapat menjadi orang yang sangat menyenangkan.


BAGAIMANA SAYA MEMIMPIN 9 PELAYANAN BESAR DAN MENJALANKAN 10 BISNIS KECIL:MAKANAN BIMBINGAN

Orang-orang bertanya pada saya bagaimana saya mampu melakukan begitu banyak.Saya punya sebuah rahasia: Makanan.

Saya makan siang dengan Tim kami yang gembira yang menjalankan KerygmaFamily.

Paling sedikit sekali sebulan, saya makan siang di Anawim, pelayanan kami bagi orang-orang termiskin dari yang miskin. Sambil menghirup kopi, saya berbaur dengan teman-teman saya di sana.

Sekali sebulan, saya makan siang dengan para Pemimpin kami di CatholicFilipino Academy yang membantu para orang tua yang menyekolahkan anaknya di rumah. Dan selama ada Coca-cola dan coklat setelah makan(coklat dengan kacang di tengahnya), Tim kami yang kebanyakan para ibu merasa gembira.

Saya dapat terus dan terus, menyebutkan berbagai organisasi yang saya pimpin atau bisnis milik saya. Saya tidak mau. Terlalu membosankan.

Tapi inilah rahasia saya dalam memimpin berbagai organisasi: Saya makan bersama para pemimpin secara rutin. Selain saat-saat makan ini,saya tidak mengganggu mereka atau menginterupsi kepemimpinan mereka.(Biasanya!)

HEI, KEHIDUPAN KELUARGA SAYA JUGA DIBANGUN ATAS MAKANAN!

Sekali seminggu, saya mengajak isteri saya untuk makan malam romantis kami. Biasanya, masakan Itali. Dengan mie yang membungkus relasi kami. (Maaf untuk kalimat yang selalu sama di atas.) Sekali seminggu adalah minimum. Seringkali, saya mengajak pengantin kesayangan saya dua kali seminggu. Saya tidak pernah merasa cukup bersamanya.

Dan dua anak laki-laki saya yang luar biasa? Sekali seminggu, saya mengajak mereka untuk sarapan. Kue dadar. Corned beef. Susu segar.

Dan banyak tawa.

Hei, saya bahkan mengajak Mama saya yang berusia 83 tahun. Saya menjemputnya dari rumahnya dan mengajaknya ke sebuah restoran murah.

Dia memaksa harus murah. Kalau tidak, dia tidak mau makan. Dia masih berpikir dia hidup di jaman perang Jepang. Jika mengikuti maunya, ia tidak akan makan apapun yang harganya lebih dari 50 Peso. Atau dia akan terkena serangan jantung. Seperti dia tak pernah memesan minuman. (“Bo, bagaimana kita bisa membayar 40 Peso untuk segelas Coca-cola? Terlalu! Dengan 40 Peso itu, saya sudah dapat membeli sebotol Litro (sejenis minuman keras)!”) Tapi sekali lagi, makanan murahlah yang membuat relasi kita menjadi sangat kaya.

Saya berharap artikel ini membuat Anda lapar akan relasi yang luarbiasa.

Silahkan.

Jadikan saat makan Anda bersama orang-orang penting dalam hidup Anda sesuatu yang rutin.

Dan relasi Anda tidak akan pernah sama lagi.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

Rabu, 03 Desember 2008

BAGAIMANA “CRISPY PATA” MENGUBAH HIDUP SAYA

Saya selalu menyukai restoran-restoran.

Restoran-restoran yang sederhana, kecil, dan nyaman.

Mungkin karena ketika saya masih kecil, saya ingat Ayah selalu mengajak saya untuk menikmati pizza atau es krim atau hotdog setiap minggu.

Di restoran, saya merasa dicintai. Dan senang.Dan ketika saya menginjak usia dua puluh, salah satu hal favorit yangsaya senang lakukan adalah duduk sendirian di sebuah kedai kopi,membaca sebuah buku yang tebal.

Tapi saya punya suatu masalah besar.

Selama bertahun-tahun, saya miskin, misionaris bujangan. Seberapa miskin?

Setiap kali saya masuk ke sebuah restoran sederhana seperti Jollibee, saya selalu harus terlebih dulu menghitung uang saya– termasuk recehan saya – untuk mengecek apakah saya punya cukup uang. Dan seringkali, saya harus keluar lagi karena uang saya tidak cukup untuk makan di sana.

Saya akan ceritakan tentang satu pengalaman saya yang tak terlupakan.Dan ya, itu berhubungan dengan Crispy Pata (kaki babi yang dimasakdalam oven, garing banget!).

RASA SAKIT EMOSIONAL DAPAT MEMBUAT ANDA BERUBAH

Suatu hari, saya ingin membuat pacar saya terkesan.

Syukurlah, saya merasa kaya hari itu karena saya mempunyai 500 Peso didompet saya.Maka saya mengajaknya untuk makan di sebuah restoran yang spesial.(Semua restoran yang menggunakan taplak adalah spesial bagi saya.)

Tapi sebagian diri saya masih ragu apakah saya punya cukup uang untukmembayar makanan kami.

Saya tahu menu istimewa restoran itu adalah Crispy Pata (Yap, saya masih makan daging ketika itu). Dengan cepat, saya membaca DaftarMenu. Harganya hanya 150 Peso. Yes! Saya sanggup membayarnya.Saya memanggil pelayan dan memesan Crispy Pata. Dengan dua mangkok nasi.

Untuk menghemat, saya tidak memesan minuman. Syukurlah, pacar saya tidak pesan juga. Saya tersenyum. Segalanya berjalan sesuai keinginan saya.

Di akhir acara makan kami yang enak sekali, pelayan membawa dua mangkok hijau kecil Macapuno (minuman kelapa). Rupanya beginilah restoran yang bertaplak: Mereka memberi hidangan penutup gratis!

Kemudian pelayan memberikan bon pada saya.

Dan seketika itu juga saya merasa jiwa saya melompat keluar dari tubuh saya selama sepuluh detik.Karena bon saya sejumlah 561 Peso!

Dengan degup jantung saya yang berdetak kencang dan keringat yang membasahi ketiak, saya memanggil si pelayan. Saya menanyakan mengapa bon saya lebih dari lima ratus karena saya hanya memesan Crispy Pataseharga 150 Peso?

Ia kembali menunjukkan Daftar Menu kepada saya. Ia menjelaskan bahwa150 Peso itu untuk 100 gram. Dengan wajah tersenyum, ia memberitahu saya bahwa ia menyajikan 300 gram untuk kami. Seolah ia telah membantu saya!

Jadi kami makan Crispy Pata seharga 450 Peso.Dan itu bukanlah akhir dari pencobaan saya. Pelayan juga menunjukkan bahwa Macapuno itu seharga 20 Peso satunya. Itu sama sekali tidak gratis.

Jadi dengan nasi dan pajak, total bon mencapai lebih dari isi dompet saya.Maka saya melakukan satu hal yang paling memalukan yang pernah saya lakukan dalam hidup saya – seperti ketika saya berkotbah dengan resleting yang terbuka.

Dengan berbisik, saya bertanya pada pacar saya, “Uh, kamu punya uang? Uang saya kurang…”Syukurlah, ia punya.Tapi saya sudah tidak punya apa-apa lagi untuk tip pelayan.Dengan kepala tertunduk, saya berjalan keluar dari restoran secepat mungkin.

Teman-teman, kejadian ini sudah lama sekali.Tapi saya tidak dapat melupakan betapa pengalaman memalukan ini memberi saya sebuah fantasi yang sangat kuat. Hal ini mungkin tidakberarti bagi Anda, tapi betul-betul kuat bagi saya: Saya berangan-angan suatu saat ketika saya mempunyai banyak uang, saya bisa masuk ke restoran manapun yang saya mau, dan memesan apapun yang saya inginkan– bahkan tanpa melihat harga yang tertera di Daftar Menu!

Mungkin Anda menganggap saya bodoh. Menganggap saya kekanak-kanakan.Menganggap saya tidak waras. Namun pengalaman-pengalaman seperti ini cukup menyakitkan, mereka membakar keinginan saya untuk menjadi kaya.

DARI PIKIRAN ATAU DARI HATI?

Anda perlu suatu alasan emosional yang kuat untuk menjadi kaya – kalau tidak, hal itu tidak akan terjadi.

Inilah alasannya:

Kita membuat pilihan berdasarkan alasan-alasan emosional, bukan logika. (Oh ya, setelah pilihan, kita membenarkan dengan alasan-alasan yang masuk akal. Tapi alasan pertama selalu adalah emosional.) Alasan selalu harus datang dari hati, bukan hanya dari pikiran.Lucu, tapi begitulah cara kita manusia bekerja.

Saya akan ceritakan pada Anda tentang alasan-alasan saya yang kuatu ntuk mengubah kehidupan finansial saya – dari yang paling luhur hingga yang paling bodoh.

Alasan mulia saya:
Saya membenci kenyataan bahwa saya ingin menolong orang tapi saya tidak dapat – karena saya tidak punya uang.

Saya selalu berhadapan dengan kebutuhan orang-orang yang saya layani…Beberapa dari mereka mempunyai kebutuhan finansial yang sangat kecil,dan saya bahkan tidak dapat memenuhi semua kebutuhan kecil tersebut.

Kondisi itu begitu membuat frustrasi.

Maka saya membiarkan sebuahangan-angan tumbuh dalam hati saya: Bahwa saya akan mempunyai lebih dari cukup untuk saya berikan bagi kebutuhan mereka.

Alasan kedua saya:
Saya membenci kenyataan bahwa setiap kali saya mempunyai ide-ide pelayanan, saya tidak dapat mewujudkannya – karena pelayanan selalu membutuhkan uang.

Maka saya mulai membiarkan sebuah angan-angan lain: Bahwa ketika saya punya ide pelayanan baru, saya akan mengeluarkan dompet atau buku cek saya dan berkata, “Saya akan membiayai pelayanan ini selama 6 bulan pertama.” Bulu kuduk saya berdiri dengan hanya membayangkan hal ini. Rasanya begitu indah dan luar biasa, ini adalah khayalan favorit saya.

Alasan ketiga saya adalah alasan bodoh saya untuk menjadi kaya:
Restoran!Jika Anda ingin mengubah apapun dalam hidup Anda, temukan sebuah“Alasan Emosional” yang cukup kuat dan tidak masalah apapun kenyataannya.Anda akan berubah.

(Akan bersambung minggu depan…)

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez